Teaching Factory

Pembelajaran pada teaching factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri, dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri (Ditpsmk, 2017). Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Prosser (1949): “Vocational education will be efficient in proportion as the environment in which the learner is trained is a replica of the environment in which he must subsequently work”. Lebih lanjut disampaikan bahwa: “Effective vocational training can only be given where the training jobs are carried on in the same way with the same operations, the same tools and the same machines as in the occupation itself”. Pendidikan kejuruan akan efektif bila pembelajaran praktik dilakukan pada lingkungan yang merupakan replika industri, dan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti di industri. Konsep teaching factory merupakan menggabungkan konteks belajar dan lingkungan kerja yang realistis dan memunculkan pengalaman belajar yang relevan.

Pembelajaran di Teaching Factory merupakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang dirancang untuk menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan pengalaman dunia kerja. Komponenkomponen yang penting dalam pembelajaran Teaching Factory meliputi:

  1. **Lingkungan Kerja Simulasi**: Teaching Factory menciptakan lingkungan simulasi yang menyerupai tempat kerja sebenarnya, seperti pabrik atau perusahaan. Ini dapat mencakup workshop, laboratorium, atau fasilitas yang mirip dengan yang ada di industri.

  2. **Proyek Berbasis Industri**: Siswa bekerja pada proyek-proyek yang mencerminkan tugas-tugas dan tantangan yang dihadapi dalam dunia kerja nyata. Proyek-proyek ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan praktis dan pemahaman konseptual

  3. **Pemangku Kepentingan dari Industri**: Teaching Factory melibatkan kerjasama erat dengan perusahaan-perusahaan atau pemangku kepentingan industri lokal. Mereka dapat memberikan panduan, sumber daya, atau pelatihan untuk siswa

  4. **Pengawasan Guru**: Guru berperan sebagai fasilitator dan pengawas proyek-proyek yang dilakukan oleh siswa. Mereka memberikan bimbingan, umpan balik, dan instruksi yang diperlukan.

  5. **Keterlibatan Siswa Aktif**: Siswa terlibat aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian proyek. Mereka belajar dengan melakukan dan menghadapi tantangan yang nyata

  6. **Pengembangan Keterampilan dan Pengetahuan**: Pembelajaran di Teaching Factory fokus pada pengembangan keterampilan praktis yang diperlukan dalam industri, seperti keterampilan teknis, manajemen waktu, kerja sama tim, dan pemecahan masalah. Ini juga termasuk pemahaman mendalam tentang konsep-konsep terkait dengan industri tertentu.